Tips Mengirim SMS/WhatsApp Blast Agar Tidak Dianggap Spam

1. Penerima Pesan Sudah Pernah Berinteraksi dengan Anda

Bentuk interaksi yang dilakukan bisa beragam, mulai dari mengisi formulir pendaftaran, membuat akun, bertransaksi di toko, mengikuti program berlangganan, hingga riwayat penggunaan jasa tertentu.
 
Kalau sudah pernah berinteraksi, pasti yang dikirimi pesan tidak akan merasa bingung ataupun terganggu jika Anda mengirimi mereka pesan.

2. Kirim Pesan yang Relevan

Tentukan momen yang tepat dan kirimkan pesan yang relevan.
 
Bersambung dari contoh pada tips nomor 1, Anda dapat mengirimkan pesan setelah pelanggan Anda mengisi formulir pendaftaran.
 
Isi pesan yang dikirimkan dapat berupa verifikasi, konfirmasi, alert, ataupun pengingat.

3. Kirim Pesan Pada Waktu yang Tepat

Untuk pesan pengingat, ada baiknya pesan tersebut dikirimkan tidak mepet dengan tenggat waktu yang diberikan. Hal ini bertujuan agar pelanggan Anda masih memiliki waktu untuk mempersiapkan hal yang bersangkutan.
 
Lain halnya dengan pesan promo. Jika pesan promo dikirimkan pada hari sebelumnya, ada kemungkinan pelanggan akan lupa dengan promo yang Anda sampaikan.

4. Lakukan Personalisasi

Untuk menambah kesan akrab serta meminimalisir anggapan spam, Anda dapat melakukan pengiriman pesan interaktif yang dipersonalisasi.
 
Sebagai contoh:
“Halo (nama)! Terima kasih telah berbelanja di (nama toko). Barang Anda sedang dalam perjalanan.”

5. Atur Frekuensi Pengiriman Pesan

Dengan menetapkan konsep pesan serta mengenali audiens, Anda dapat mengatur frekuensi pengiriman pesan untuk mengoptimalkan output.
 
Contohnya adalah pengiriman pesan promosi setiap hari besar atau pengiriman pesan pengingat sesuai dengan urgensi dari hal yang ingin diingatkan.
id_IDIndonesian